Senin, 24 Maret 2014

pengusaha menengah


Beberapa Kisah Pengusaha Menengah
1.

TOKO 99
Toko 99 merupakan sebuah toko yang hampir mirip dengan minimarket mini. Bisa dikatakan demikian karena lebih kecil dari minimarket, dan barang- barang yang dijual persis seperti di minimarket. Kebutuhan sehari- hari lengkap, ada di toko tersebut.
Toko 99 terletak di gebang kidul no 99. Toko ini adalah milik Bapak Wahyudi deangan Ibu Retno. Lokasinya cukup mudah dijangkau dan mudah pula dicari.
Mereka mulai mengawali usaha tersebut sejak 10 tahun yang lalu. Sebenarnya, dulu yang memulai usaha toko tersebut adalah Bapak Wahyudi, namun ketika ia bertemu dan menikah dengan Ibu Retno, toko tersebut berkembang pesat karena peran Bu Retno yang ikut menambah modal mengembangkan usahanya tersebut.
Alasan beliau memilih usaha toko atau minimarket mini itu karena dirasa itulah yang paling cocok dibandingkan usaha yang lainnya. Selain usaha tersebut tidak membutuhkan tenaga yang berat, banyak orang yang memerlukan kebutuhan itu setiap hari, jadi pasti banyak orang pula yang membelinya.
Ciri khas dari usaha Pak Wahyudi dan Bu Retno ini adalah harganyaa lebih miring jika dibandingkan dengan toko- toko kecil yang lain. Lalu jarang ada toko yang menjual beraneka ragam barang- barang seperti yang dijual di minimarket.
Modal awal yang Bapak Wahyudi butuhkan untuk membuka usahanya dulu sekitar 17 juta rupiah.. Kemudian setelah beliau bertemu dengan Bu Retno, modalnya bertambah 13 juta rupiah. Jadi total modal untuk pengembangan awal usaha tersebut sekitar 30 juta rupiah.
Sedangkan untuk omset perharinya kian hari kian bertambah. Untuk saat ini omset yang di dapat sehari bisa mencapai 4 sampai 5 juta rupiah. Omset tersebut bisa dikatakan lumayan, kata Bapak Wahyudi.
Selama ini beberapa hambatan yang dihadapinya adalah ketika harga- harga barang tersebut naik, sehingga laba yang didapatkan juga sedikit. Jika hal ini terus menerus terjadi bisa- bisa omsetnya berkurang. Padahal dia memiliki 3 karyawan yang harus dibayar dan 3 orang anak yang masih kecil- kecil. Mereka berharap bisa mengembangkan usahanya menjadi lebih besar, yaitu ingin menjadikan minimarketnya menjadi supermarket.


2.

GASS CANON FOTOCOPY
Gass Canon fotocopy merupakan tempat fotocopy yang berada di daerah gebang lor no. 64. Tempat fotocopy ini milik Bapak Rofi’. Selain tempat fotocopy, tempat ini juga melayani untuk penjilidan baik spiral, soft copy, maupun hard copy, serta melayani laminating maupun press mika.
Tempat fotocopy ini sudah berdiri sejak 7 tahun yang lalu. Awalnya Pak Rofi’ dulunya hanya bekerja ditempat fotocopyan. Pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan sambilannya selain kuliah. Setelah beberapa lama bekerja ia memutuskan untuk membuka usaha sendiri dengan meminjam modal kepada keluarganya sebesar 20 juta rupiah. Sebagian lagi modalnya diambilkan dari tabungannya sendiri. Keputusan tersebut diambil karena ia merasa dari berbisnis itu, dia bisa mendapatkan untung tanpa tenaga yang besar.
Setelah beberapa lama memulai usahanya, hingga sekarang ia mempunyai 3 karyawan, keuntungan yang di dapatkan lumayan besar. Pinjaman dana kepada keluarganya sudah bisa dikembalikan, bahkan ia pun sudah memiliki tabungan besar untuk rencana hidup kedepannya nanti.
Keuntungan bersih yang ia dapatkan perharinya bisa mencapai 2- 3 juta rupiah. Hal itu belum jika musim tahun ajaran baru atau ketika akan kelulusan. Omsetnya bisa meningkan dua kali lipat. Hal ini karena para mahasiswa banyak yang fotocopy materi- materi kuliah dan juga menyelesaikan tugasnya untuk dijilid.
Selama ini yang menjadi hambatan adalah para pemilik usaha yang sama. Kian hari, tempat usaha fotocopy semakin banyak, tentunya pelanggan yang datang bisa saja berkurang. “Meskipun sekarang pelanggan saya cukup banyak, rasa takut mengenai hal tersebut masih ada”, ujar pak Rofi’. Untuk rencana kedepannya Pak Rofi’ ingin sekali membuka usaha lain, seperti peralatan- peralatan sekolah, dan semua kebutuhan mahasiswa ada di tokonya.
















3.
KEDAI H. ROSYID
CITA RASA
Kedai H. Rosyid merupakan kedai yang lumayan kecil milik Haji Rosyid. Tapi jangan remehkan dulu, meskipun kedainya itu tidak megah dan besar, Haji Rosyid memilik 4 orang karyawan tetap. Kedainya selalu dipadati pelanggan tiap harinya. Pelanggannya rela antre mendapatkan giliran untuk memesan berbagai makanan di sana.
Kedai milik H. Rosyid ini sudah didirikan sejak tahun 1987. Jadi usianya sudah sangat tua dan tetap bertahan sampai sekarang ini. Kedai ini berlokasi di daerah Keputih.  Daerah itu sangat strategis untuk berjualan karena lokasinya dekat jalan raya dan juga daerah itu merupakan daerah dekat dengan pusat keramaian.
Selain memberikan pelayanan di tempat, kedainya ini juga menerima pemesanan antar. Jadi para pembeli tak usah repot- repot datang ke tempat, mereka cukup telfon ke no kedai tersebut untuk memesan apa yang diinginkan.
Kedai tersebut mulai buka menjelang sore hari hingga malam hari. Makanan yang dijual sangat beragam. Ada soto, kare, gulai, nasi campur, dan lain- lain. Usaha jualan makanan ini sudah menjadi hal yang turun temurun. Jadi Pak Rosyid melanjutkan usaha keluarganya dulu.
Karena lamanya berjualan, makanan pak Rosyid ini sudah sangat dicintai pelanggannya. Dari tahun ke tahun cita rasanya tidak berubah. Hal inilah yang menjadikan kedanya terkenal dan juga memiliki pelanggan yang banyak.
Modal awal ketika membuka usaha tersebut tidak besar, karena usaha tersebut tinggal meneruskan saja, yaitu yang ia dapatkan dari orang tuanya dulu.
 Omset yang ia dapatkan perharinya bisa mencapai 3,5 – 4,5 juta rupiah. Itu termasuk omset yang ia dapatkan dari pemesanan para pelanggannya. Keuntungan yang lumayan bnyak itu lebih dari cukup untuk menggaji 4 karyawannya dan memenuhi kebutuhan hidup anggota keluarganya yang terdiri dari 6 orang.
Untuk kedepannya Haji Rosyid ingin usahanya tetap maju dan Alhamdulillah jika lebih dari ini. Hal yang ia sangat inginkan adalah tetap menurunkan usaha kedainya ini ke anak cucunya nanti.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar