Beberapa Kisah Pengusaha Menengah
1.
1.
TOKO 99
.jpg)
Toko 99 terletak di gebang
kidul no 99. Toko ini adalah milik Bapak Wahyudi deangan Ibu Retno. Lokasinya
cukup mudah dijangkau dan mudah pula dicari.
Mereka mulai mengawali
usaha tersebut sejak 10 tahun yang lalu. Sebenarnya, dulu yang memulai usaha
toko tersebut adalah Bapak Wahyudi, namun ketika ia bertemu dan menikah dengan
Ibu Retno, toko tersebut berkembang pesat karena peran Bu Retno yang ikut
menambah modal mengembangkan usahanya tersebut.
Alasan beliau memilih
usaha toko atau minimarket mini itu karena dirasa itulah yang paling cocok
dibandingkan usaha yang lainnya. Selain usaha tersebut tidak membutuhkan tenaga
yang berat, banyak orang yang memerlukan kebutuhan itu setiap hari, jadi pasti
banyak orang pula yang membelinya.
Ciri
khas dari usaha Pak Wahyudi dan Bu Retno ini adalah harganyaa lebih miring jika
dibandingkan dengan toko- toko kecil yang lain. Lalu jarang ada toko yang
menjual beraneka ragam barang- barang seperti yang dijual di minimarket.
Modal
awal yang Bapak Wahyudi butuhkan untuk membuka usahanya dulu sekitar 17 juta
rupiah.. Kemudian setelah beliau bertemu dengan Bu Retno, modalnya bertambah 13
juta rupiah. Jadi total modal untuk pengembangan awal usaha tersebut sekitar 30
juta rupiah.
.jpg)
Sedangkan
untuk omset perharinya kian hari kian bertambah. Untuk saat ini omset yang di
dapat sehari bisa mencapai 4 sampai 5 juta rupiah. Omset tersebut bisa
dikatakan lumayan, kata Bapak Wahyudi.
Selama
ini beberapa hambatan yang dihadapinya adalah ketika harga- harga barang
tersebut naik, sehingga laba yang didapatkan juga sedikit. Jika hal ini terus
menerus terjadi bisa- bisa omsetnya berkurang. Padahal dia memiliki 3 karyawan
yang harus dibayar dan 3 orang anak yang masih kecil- kecil. Mereka berharap
bisa mengembangkan usahanya menjadi lebih besar, yaitu ingin menjadikan
minimarketnya menjadi supermarket.
2.
2.
GASS CANON FOTOCOPY
Gass
Canon fotocopy merupakan tempat fotocopy yang berada di daerah gebang lor no.
64. Tempat fotocopy ini milik Bapak Rofi’. Selain tempat fotocopy, tempat ini
juga melayani untuk penjilidan baik spiral, soft copy, maupun hard copy, serta
melayani laminating maupun press mika.
Tempat
fotocopy ini sudah berdiri sejak 7 tahun yang lalu. Awalnya Pak Rofi’ dulunya
hanya bekerja ditempat fotocopyan. Pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan
sambilannya selain kuliah. Setelah beberapa lama bekerja ia memutuskan untuk
membuka usaha sendiri dengan meminjam modal kepada keluarganya sebesar 20 juta
rupiah. Sebagian lagi modalnya diambilkan dari tabungannya sendiri. Keputusan
tersebut diambil karena ia merasa dari berbisnis itu, dia bisa mendapatkan
untung tanpa tenaga yang besar.
Setelah
beberapa lama memulai usahanya, hingga sekarang ia mempunyai 3 karyawan,
keuntungan yang di dapatkan lumayan besar. Pinjaman dana kepada keluarganya
sudah bisa dikembalikan, bahkan ia pun sudah memiliki tabungan besar untuk
rencana hidup kedepannya nanti.
Keuntungan
bersih yang ia dapatkan perharinya bisa mencapai 2- 3 juta rupiah. Hal itu
belum jika musim tahun ajaran baru atau ketika akan kelulusan. Omsetnya bisa
meningkan dua kali lipat. Hal ini karena para mahasiswa banyak yang fotocopy
materi- materi kuliah dan juga menyelesaikan tugasnya untuk dijilid.
Selama ini yang menjadi hambatan adalah para
pemilik usaha yang sama. Kian hari, tempat usaha fotocopy semakin banyak,
tentunya pelanggan yang datang bisa saja berkurang. “Meskipun sekarang
pelanggan saya cukup banyak, rasa takut mengenai hal tersebut masih ada”, ujar
pak Rofi’. Untuk rencana kedepannya Pak Rofi’ ingin sekali membuka usaha lain,
seperti peralatan- peralatan sekolah, dan semua kebutuhan mahasiswa ada di
tokonya.
3.
KEDAI
H. ROSYID
CITA
RASA
Kedai
H. Rosyid merupakan kedai yang lumayan kecil milik Haji Rosyid. Tapi jangan
remehkan dulu, meskipun kedainya itu tidak megah dan besar, Haji Rosyid memilik
4 orang karyawan tetap. Kedainya selalu dipadati pelanggan tiap harinya.
Pelanggannya rela antre mendapatkan giliran untuk memesan berbagai makanan di
sana.
Kedai
milik H. Rosyid ini sudah didirikan sejak tahun 1987. Jadi usianya sudah sangat
tua dan tetap bertahan sampai sekarang ini. Kedai ini berlokasi di daerah
Keputih. Daerah itu sangat strategis
untuk berjualan karena lokasinya dekat jalan raya dan juga daerah itu merupakan
daerah dekat dengan pusat keramaian.
Selain
memberikan pelayanan di tempat, kedainya ini juga menerima pemesanan antar.
Jadi para pembeli tak usah repot- repot datang ke tempat, mereka cukup telfon
ke no kedai tersebut untuk memesan apa yang diinginkan.
Kedai
tersebut mulai buka menjelang sore hari hingga malam hari. Makanan yang dijual
sangat beragam. Ada soto, kare, gulai, nasi campur, dan lain- lain. Usaha
jualan makanan ini sudah menjadi hal yang turun temurun. Jadi Pak Rosyid
melanjutkan usaha keluarganya dulu.
Karena
lamanya berjualan, makanan pak Rosyid ini sudah sangat dicintai pelanggannya.
Dari tahun ke tahun cita rasanya tidak berubah. Hal inilah yang menjadikan
kedanya terkenal dan juga memiliki pelanggan yang banyak.
Modal
awal ketika membuka usaha tersebut tidak besar, karena usaha tersebut tinggal
meneruskan saja, yaitu yang ia dapatkan dari orang tuanya dulu.
Omset
yang ia dapatkan perharinya bisa mencapai 3,5 – 4,5 juta rupiah. Itu termasuk
omset yang ia dapatkan dari pemesanan para pelanggannya. Keuntungan yang
lumayan bnyak itu lebih dari cukup untuk menggaji 4 karyawannya dan memenuhi
kebutuhan hidup anggota keluarganya yang terdiri dari 6 orang.
Untuk
kedepannya Haji Rosyid ingin usahanya tetap maju dan Alhamdulillah jika lebih
dari ini. Hal yang ia sangat inginkan adalah tetap menurunkan usaha kedainya
ini ke anak cucunya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar