Beberapa Kisah Pengusaha Kecil
1. Usaha Pertokoam
![]() |
Usaha Pertokoan |
Di sudut kiri persimpangan jalan antara Gebang Wetan dan Gebar Lor terdapat sebuah
toko lumayan kecil. Toko tersebut milik Bapak Muhammad Muchsin atau orang-
orang sering memanggilnya Pak Muchsin. Beliau berumur sekitar 45 tahun dan
tidak mempunyai tanggungan keluarga seorang pun. Toko tersebut menjual beraneka
macam peralatan sekolah dan juga peralatan
kuliah yang lain, seperti pulpen, penggaris, drawing pen, penghapus, kertas
karton, kertas manila, gunting, lem dan sebagainya. Beliau juga menjajakan
beberapa makanan kecil serta berbagai minuman dingin.
Toko milik Pak Muchsin ini sudah dibangun sejak 5
tahun yang lalu. Usaha toko beliau ini awalnya adalah usaha rintisan baru.
Megapa dikatakan usaha rintisan baru? Jawabannya adalah karena beliau
sebelumnya sudah merintis usaha yang lain yaitu warung telekomunikasi atau
sering disebut wartel. Seiring berkembangnya teknologi terutama teknologi
komunikasi yang kian hari kian menjadi, usaha wartel yang dirintis pak
Muchsin mengalami kebangkrutan. Sebagian
orang sudah tidak menggunakan wartel untuk berkomunikasi, melainkan beralih ke
telepon genggam atau yang sering disebut dengan HP. Hal ini membuat para
pelanggan Pak Muchsin turun drastis. Oleh karena itu, beliau mulai membuka
usahanya yang baru yaitu toko kecil.
Usaha toko ia pilih karena ia merasa yang paling
tepat adalah usaha toko. Bisa dikatakan tepat karena sangat strategis.
Lokasinya dekat dengan kampus, dekat dengan jalan raya dan juga dekat dengan
kontrakan mahasiswa PPNS, ITS, dan juga PENS. Sehingga, apabila mereka butuh
sesuatu, tinggal dating dan memilih apa yang mereka perlukan. Disisi lain yang
menjadikan toko ini khusus adalah harganya leebih miring bila dibandingkan
dengan toko- toko lain di sebelahnya. Kata Pak Muchsin, iya mengambil laba
sedikit, namun barangnya cepat laku terjual habis. Kemudian ia akan belanja ke
grosir untuk dijual kembali.
Modal awal membuka toko ini sekitar 10 juta rupiah.
Beliau mendapatkanya dari hasil penjualan usaha awal dan ditambah dengan
tabungan yang ia miliki. Usaha toko ini bisa dikatakan berkembang lumayan. Tiap
harinya beliau bisa memperoleh omset sekitar 1 juta rupiah. Omsetnya ini bisa
diambil untuk belanja lagi dan sebagian di tabung untuk masa depannya nanti.
Kendala yang dialami ia selama berdagang toko ini tidak ada, lancer- lancer
saja.
Pak Muchsin sangat berharap usaha tokonya berkembang
pesat dan memiliki cabang di tempat lain, tidak hanya di gebang. Beliau ingin
memiliki banyak karyawan dan tidak usah lagi mengurus segala hal berkaitan
dengan usahanya itu seorang diri.
2. Usaha Kuliner
![]() | |||
Usaha Kuliner |
Di pinggir jalan daerah
Gebang Lor, tepatnya di depan rumah no. 34 seorang nenek paruh baya selalu
menjajakan jualannyaya itu makanan dan minuman. Contoh makanannya adalah tahu campur,
gado- gado, rujak cingur dan lontong mie. Sedangkan minumannya adalah kolak, es
milo, es nutrisari, es cao, dan es sirup. Beliau membawa gerobak dorong untuk
menjual dagangannya setiap pukul 11.00 sampai dengan dagangannya habis. Rasa
lelah tak pernah ia hiraukan. Rasa semangat demi mendapatkan untung yang ia
gunakan untuk kebutuhannya sehari- hari dan untuk memberikan uang saku kepada
cucu- cucunya di rumah. Tanggungan nenek Harfiah ada 4 orang.
Keuntungan yang ia
dapatkan tidak begitu besar. Hanya sekitar 20 ribu hingga 30 ribu per harinya.
Namun ia tetap bersyukur. Tidak pernah ada kata lelah dan menyerah. Usaha yang
telah ia rintis itu adalah usaha turun temurun keluarganya. Dulu nenek Harfiah
bermodal 1 juta rupiah untuk modal usahanya. Modal itu ia gunakan untuk membeli
gerobak dan bahan- bahan yang akan dijual. Namun sejak beberapa waktu kemudian,
ia mendapatkan bantuan gerobak dari Bapak Karwo selaku Gubernur Jawa Timur
untuk membantu usahanya tersebut. Nenek Harfiah merasa sangat terbantu atas
bantuan yang Bapak Gubernur berikan. Gerobak yang dimilikinya lebih besar,
lebih bersih dan tentunya lebih bagus
Hambatan datang ketika
musim hujan tiba. Ketika itu, hujan turun dengan tiba- tiba. Tidak bisa ditebak
sebelumnya. Sehingga sebelum semua jualannya habis, nenek Harfiah sudah harus
berhenti berjualan. Meskipun ia ingin
sekali dagangannya laku terjual, apa boleh buat, kegiatan jual beli sudah
selesai. Apabila terus dilnjutkan malah merugi. Dagangannya bisa- bisa kena
hujan dan tidak bisa dikonsumsi. Maka, kerugian bisa- bisa 2 kali lipatnya.
Untuk kedepannya, nenek
Harfiah ingin sekali usahanya maju, tanpa ia harus berkeliling dan mendorong
gerobaknya. Penghasilan yang ia dapatkan juga lebih tinggi dari pada
penghasilan saat ini.
3. Usaha Makanan Ringan
Kali ini kisah seorang mahasiswa
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang sekaligus mencoba menjadi pengusaha.
Dia bernama Reza. Usahanya tersebut telah dirintis sejak ia duduk di bangku
SMA. Kebetulan dulu di SMA dia sudah mulai berwirausaha kecil- kecilan, menjual
makanan ringan ke kelas- kelas ketika jam istirahat. Ia meneruskan apa yang dia
lakukan dulu ke bangku perguruan tinggi. Sekarang ini mbak Reza duduk di
semester 4. Dulu ketika ia duduk di semester 1 hingga 3, ia berjualan kosmetik.
Namun, ketika dirasa jualan makanan lebih menjanjikan, maka ia beralih ke
makanan ringan lagi. Banyak dari teman- temannya yang membeli kepadanya. Dari
pada harus pergi ke kantin atau koperasi, teman- temannya tinggal membeli di
kelas.
Keuntungan yang dia dapat sehari
sekitar 10 sampai dengan 20 ribu. Hal ini lumayan untuk tambah- tambah uang
saku untuknya, dan juga untuk keperluannya yang lain. Jiwa usaha seakan telah
melekat pada dirinya. Kegagalan yang pernah dia alami tak pernah membuatnya
menyerah. Dia justru lebih giat lagi dan terus mencoba.
Untuk modal awalnya, ia hanya butuh
sekitar 200 ribu rupiah. Modal itu tidak cukup memberatkannya karena dia
memiliki tabungan sendiri yang dia dapatkan ketika di SMA dulu. Untuk planning
ke depannya, ia berharap dapat lulus dari politeknik sekaligus dapat membuka
usahanya sendiri tanpa harus membawa dagangannya kemana- mana. Pembeli akan
datang sendiri untuk membeli dagangannya. Hingga akhirnya dia berhasil
mengembangkan usaha kecil- kecilan itu menjadi usaha yang sangat besar dan
menghasilkan banyak keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar